Download Link :
eloquents
Jumat, 03 Juni 2011
Senin, 25 April 2011
Senin, 28 Maret 2011
intermeso
Beberapa Cara Mendekatkan Diri Kepada ALLAH SWT
Posted: Mei 15, 2008 by nyurian in internetTag:Allah, AlQuran, azab, internet, kematian, kubur, neraka, sholat, surga, tidur
28
1. Sholat wajib tepat waktu, selalu berdoa dan berdzikir kepada Allah
Dengan sholat, berdo’a dan dzikir kepada Allah, Inya Allah hati menjadi tenang, damai dan makin dekat dengan-Nya
2. Sholat tahajud
Dengan sholat tahajud Insya Allah cenderung mendapatkan perasaan tenang. Hal ini dimungkinkan karena di tengah kesunyian malam didapatkan kondisi keheningan dan ketenangan suasana,yang tentu saja semua itu hanya dapat terjadi atas izin-Nya. Pada malam hari, diri ini tidak lagi disibukkan dengan urusan pekerjaan ataupun urusan-urusan duniawi lainnya sehingga dapat lebih khusyu saat menghadap kepada-Nya.
3. Mengingat kematian yang dapat datang setiap saat
Kematian sebenarnya sangat dekat, lebih dekat dari urat leher kita. Dan dapat secepat kilat menjemput.
4. Membayangkan tidur di dalam kubur
Membayangkan tidur dalam kuburan yang sempit , gelap dan sunyi saat kita mati nanti. Semoga amal ibadah kita selama di dunia ini dapat menemani kita di alam kubur nanti.
5. Membayangkan kedahsyatan siksa neraka
Azab Allah sangat pedih bagi yang tidak menjauhi larangan-Nya dan tidak mengikuti perintah-Nya.. Ya Allah jauhkanlah kami dari siksa neraka-Mu, karena kami sangat takut akan siksa neraka-Mu.Ya Allah bimbinglah kami agar dapat memanfaatkan sisa hidup kami untuk selalu dijalan-Mu.……
6. Membayangkan surga-Nya
Kesenangan duniawi hanya bersifat sementara, sangat singkat dibanding dengan kenikmatan di akhirat yang tidak dibatasi waktu.Semoga kita dapat selalu mengikuti perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya dan Insya Allah diizinkan untuk meraih Surga-Nya. Amin…..
7a. Mengikuti tausyiah atau mengikuti pengajian secara rutin seminggu satu kali (minimal), dua kali atau lebih. Insya Allah… dengan mendengar tausyiah atau mengikuti pengajian, akan meningkatkan keimanan karena selalu diingatkan kembali utk selalu dekat kpd Allah SWT. Perlu dicatat, dikarenakan iman bisa turun atau naik, maka harus dijaga agar iman tetap stabil pada keadaan tinggi/ kuat dengan mengikuti tausyiah, pengajian dsb.
7b. Bergaul dengan orang-orang sholeh
Seperti sudah dijelaskan di atas bahwa tingkat keimanan kita bisa turun atau naik, untuk itu perlu dijaga agar tingkat keimanan kita tetap tinggi. Berada pada lingkungan kondusif dimana orang-orangnya dekat dengan Allah SWT, Insya Allah juga akan membawa kita untuk makin dekat kepada-Nya.
8. Membaca Al Qur’an dan maknanya (arti dari setiap ayat yang dibaca)
Insya Allah dengan membaca Al Qur’an dan maknanya, akan menjadikan kita makin dekat dengan-Nya.
9. Menambah pengetahuan keislaman dengan berbagai cara, antara lain dengan : membaca buku, membaca di internet (tentang pengetahuan Islam, artikel Islam, tausyiah dsb), melihat video Islami yang dapat meningkatkan keimanan kita.
10. Merasakan kebesaran Allah SWT, atas semua ciptaan-Nya seperti Alam Semesta (jagad raya yang tidak berbatas) beserta semua isinya.
11. Merenung atas semua kejadian alam yang terjadi di sekeliling kita (tsunami, gunung meletus, gempa dsb). Dimana semua itu mungkin berupa ujian keimanan, peringatan, atau teguran bagi kita agar kita selalu ingat kepada-Nya/ mengikuti perintah-Nya. Bukan makin tersesat ke perbuatan maksiat atau perbuatan lain yang dilarang oleh-Nya. Ya Allah kami mohon bimbingan-Mu agar kami dapat selalu introspeksi atas semua kesalahan yang kami perbuat, meninggalkan larangan-Mu dan kembali ke jalan-Mu ya Allah.
12. Mensyukuri begitu besar nikmat yang sudah diberikan oleh Allah SWT
Jangan selalu melihat ke atas, lihatlah orang lain yang lebih susah. Begitu banyak nikmat yang diberikan oleh-Nya.Saat ini kita masih bisa bernafas, masih bisa makan, bisa minum, masih mempunyai keluarga, masih mempunyai apa yang kita miliki saat ini,masih mempunyai panca indera mata, hidung, telinga dan…masih bisa bernafas (masih diberi kesempatan hidup). Masih pantaskah kita tidak bersyukur dan tidak berterimakasih pada-Nya.
Oleh : hamba Allah
Dengan sholat, berdo’a dan dzikir kepada Allah, Inya Allah hati menjadi tenang, damai dan makin dekat dengan-Nya
2. Sholat tahajud
Dengan sholat tahajud Insya Allah cenderung mendapatkan perasaan tenang. Hal ini dimungkinkan karena di tengah kesunyian malam didapatkan kondisi keheningan dan ketenangan suasana,yang tentu saja semua itu hanya dapat terjadi atas izin-Nya. Pada malam hari, diri ini tidak lagi disibukkan dengan urusan pekerjaan ataupun urusan-urusan duniawi lainnya sehingga dapat lebih khusyu saat menghadap kepada-Nya.
3. Mengingat kematian yang dapat datang setiap saat
Kematian sebenarnya sangat dekat, lebih dekat dari urat leher kita. Dan dapat secepat kilat menjemput.
4. Membayangkan tidur di dalam kubur
Membayangkan tidur dalam kuburan yang sempit , gelap dan sunyi saat kita mati nanti. Semoga amal ibadah kita selama di dunia ini dapat menemani kita di alam kubur nanti.
5. Membayangkan kedahsyatan siksa neraka
Azab Allah sangat pedih bagi yang tidak menjauhi larangan-Nya dan tidak mengikuti perintah-Nya.. Ya Allah jauhkanlah kami dari siksa neraka-Mu, karena kami sangat takut akan siksa neraka-Mu.Ya Allah bimbinglah kami agar dapat memanfaatkan sisa hidup kami untuk selalu dijalan-Mu.……
6. Membayangkan surga-Nya
Kesenangan duniawi hanya bersifat sementara, sangat singkat dibanding dengan kenikmatan di akhirat yang tidak dibatasi waktu.Semoga kita dapat selalu mengikuti perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya dan Insya Allah diizinkan untuk meraih Surga-Nya. Amin…..
7a. Mengikuti tausyiah atau mengikuti pengajian secara rutin seminggu satu kali (minimal), dua kali atau lebih. Insya Allah… dengan mendengar tausyiah atau mengikuti pengajian, akan meningkatkan keimanan karena selalu diingatkan kembali utk selalu dekat kpd Allah SWT. Perlu dicatat, dikarenakan iman bisa turun atau naik, maka harus dijaga agar iman tetap stabil pada keadaan tinggi/ kuat dengan mengikuti tausyiah, pengajian dsb.
7b. Bergaul dengan orang-orang sholeh
Seperti sudah dijelaskan di atas bahwa tingkat keimanan kita bisa turun atau naik, untuk itu perlu dijaga agar tingkat keimanan kita tetap tinggi. Berada pada lingkungan kondusif dimana orang-orangnya dekat dengan Allah SWT, Insya Allah juga akan membawa kita untuk makin dekat kepada-Nya.
8. Membaca Al Qur’an dan maknanya (arti dari setiap ayat yang dibaca)
Insya Allah dengan membaca Al Qur’an dan maknanya, akan menjadikan kita makin dekat dengan-Nya.
9. Menambah pengetahuan keislaman dengan berbagai cara, antara lain dengan : membaca buku, membaca di internet (tentang pengetahuan Islam, artikel Islam, tausyiah dsb), melihat video Islami yang dapat meningkatkan keimanan kita.
10. Merasakan kebesaran Allah SWT, atas semua ciptaan-Nya seperti Alam Semesta (jagad raya yang tidak berbatas) beserta semua isinya.
11. Merenung atas semua kejadian alam yang terjadi di sekeliling kita (tsunami, gunung meletus, gempa dsb). Dimana semua itu mungkin berupa ujian keimanan, peringatan, atau teguran bagi kita agar kita selalu ingat kepada-Nya/ mengikuti perintah-Nya. Bukan makin tersesat ke perbuatan maksiat atau perbuatan lain yang dilarang oleh-Nya. Ya Allah kami mohon bimbingan-Mu agar kami dapat selalu introspeksi atas semua kesalahan yang kami perbuat, meninggalkan larangan-Mu dan kembali ke jalan-Mu ya Allah.
12. Mensyukuri begitu besar nikmat yang sudah diberikan oleh Allah SWT
Jangan selalu melihat ke atas, lihatlah orang lain yang lebih susah. Begitu banyak nikmat yang diberikan oleh-Nya.Saat ini kita masih bisa bernafas, masih bisa makan, bisa minum, masih mempunyai keluarga, masih mempunyai apa yang kita miliki saat ini,masih mempunyai panca indera mata, hidung, telinga dan…masih bisa bernafas (masih diberi kesempatan hidup). Masih pantaskah kita tidak bersyukur dan tidak berterimakasih pada-Nya.
Oleh : hamba Allah
DESAIN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BERBASIS KOMPUTER PADA PERUSAHAAN KONSTRUKSI
Ni Luh Sari Widhiyani
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana, Denpasar
ABSTRAK
Perusahaan konstruksi adalah perusahaan jasa yang menjadi partner pemerintah dalam
menunjang kegiatan pembangunan. Pembangunan yang semakin pesat menyebabkan semakin
banyak pula usaha yang bergerak pada bidang konstruksi. Dalam aktivitasnya perusahaan ini
sangat membutuhkan informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu. Informasi yang
dibutuhkan tidak hanya untuk pengambilan keputusan, tetapi juga untuk melakukan
perencanaan dan pengendalian. Salah satu informasi yang terpenting adalah informasi
persediaan. Informasi persediaan sangat menentukan kelangsungan hidup perusahaan karena
kurangnya persediaan ataupun kelebihan persediaan akan berdampak secara langsung terhadap
kelangsungan hidup perusahaan.
Informasi persediaan dihasilkan oleh sistem informasi yang dimiliki perusahaan. Sistem
informasi yang dimiliki perusahaan konstruksi sebagian besar masih manual dan kalaupun
sudah digunakan komputer, dalam penggunaannya masih sangat terbatas. Dari hasil
pengecekan fisik tampak bahwa banyak persediaan yang tersisa di gudang, bahkan sebagian
sudah tidak dapat digunakan lagi. Hal ini menunjukkan bahwa sistem informasi yang lama
kurang informatif dan akurat. Di samping itu, serta tidak layak lagi untuk digunakan sehingga
perlu didesain ulang sistem informasi yang baru, yang akan lebih baik kalau menggunakan
sistem yang berbasis komputer.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus, yaitu metode yang
memusatkan perhatian secara mendalam dan intensif pada objek yang diteliti. Objek
penelitiannya adalah dua perusahaan konstruksi yang ada di Denpasar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi persediaan yang lama memiliki
beberapa kelemahan, baik dari sisi input, sistem dan prosedur, maupun output yang dihasilkan.
Output yang dihasilkan kurang variatif dan kurang mampu memberikan informasi yang
dibutuhkan bagi manajemen dalam melakukan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan
keputusan. Untuk itu, perlu dilakukan desain ulang atas sistem informasi akuntansi persediaan
dengan menggunakan sistem yang berbasis komputer, yaitu program MYOB. Desain sistem
dengan menggunakan program MYOB terdiri atas desain input, desain sistem dan prosedur,
serta desain output. Sistem baru ini diharapkan mampu mengeliminasi kelemahan yang dimiliki
sistem informasi yang digunakan sebelumnya.
Kata kunci: sistem informasi, persediaan, program MYOB
INFORMATION SYSTEM DESIGN OF SUPPLY WITH COMPUTER
BASE IN CONSTRUCTION COMPANY
ABSTRACT
Construction company is a service company acting as a government partner in the effort
to support development activity. Due to the rapid growth of development has caused the
establishment of many companies of constructions. For their activities, this company needs a
very accurate, relevant and timely information. The necessary information is not only for
ISSN1410-4628
BULETIN STUDI EKONOMI Volume 12 Nomor 2 Tahun 2007 221
decision making but also for planning and controlling. One of the important information is
supply information. Supply information is vital for the company’s continuous life.
Supply information is produced by system owned by the company. Most systems
owned by construction companies are manual, and though they are using computer, their usage
is still very limited. Based on the physical observation, it shows that there are many supplies left
in warehouse and even some are unusable any longer. It shows that the previous information is
less accurate, and it is not reliable anymore for use therefore it is necessary to redesign new
information which is considered good if it is applied in computer base.
The research method applied is case study, the method focus attention in deep and
intensively to the object observed. The objects of this research are two construction companies
in Denpasar.
The result of the research shows that old supply information has several weaknesses
both in input system and procedures as well as output produced. The out put produced are less
varieties and less capable to provide necessary information for management in planning,
controlling and decision making. Therefore, it is very necessary to redesign supply information
system by applying computer based system, namely MYOB program. System design using
MYOB program consists of input design, system design and procedure, or output design. This
new system is expected to be able to eliminate weaknesses of the previous information system.
Key words : information system, supply, MYOB program
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan sebuah negara
berkembang sehingga pembangunan terjadi
hampir pada semua sektor kehidupan
masyarakat. Pembangunan terjadi, baik
pada sektor ekonomi, pendidikan,
pertanian, perhubungan, pariwisata,
maupun sektor lainnya. Pembangunan tidak
hanya dipusatkan pada wilayah perkotaan,
namun juga ke daerah-daerah, bahkan
pemerintah lebih mengupayakan
pembangunan di pedesaan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dengan semakin meningkatnya
pembangunan, maka perusahaan yang
bergerak pada bidang konstruksi juga
mengalami perkembangan yang sangat
pesat. Perusahaan kontruksi merupakan
salah satu partner pemerintah dalam
menunjang keberhasilan pembangunan.
Perusahaan konstruksi memiliki
karakteristik yang berbeda dibandingkan
dengan perusahaan manufaktur atau
perusahaan dagang.
Perusahaan konstruksi merupakan suatu
perusahaan yang tentunya memiliki tujuan,
baik tujuan jangka pendek maupun tujuan
jangka panjang. Tujuan jangka pendek pada
umumnya adalah untuk mendapatkan laba,
sedangkan tujuan jangka panjang adalah
ISSN1410-4628
BULETIN STUDI EKONOMI Volume 12 Nomor 2 Tahun 2007 222
untuk memelihara kelangsungan hidup
perusahaan, mampu berkembang untuk
tahun kedepannya, dan mampu bertahan
dalam dunia persaingan yang semakin
ketat. Tidak ada suatu perusahaan yang
didirikan hanya untuk sesaat, semua ingin
tetap “ada” dan “diakui” dalam
komunitasnya. Ini sesuai dengan prinsip
going concern.
Untuk mencapai laba yang maksimal,
perusahaan dituntut beroperasi secara
efisien dan efektif. Agar dapat beroperasi
secara efisien dan efektif, maka
perencanaan yang dibuat harus matang dan
berdaya guna. Dalam melakukan
perencanaan diperlukan informasi yang
akurat, tepat waktu, dan relevan. Salah satu
dari informasi tersebut adalah informasi
akuntansi yang sangat berguna bagi
operasional perusahaan. Informasi
diibaratkan sebagai darah bagi tubuh
seseorang. Sedemikian pentingnya arti
informasi bagi perusahaan. Suatu
perusahaan yang kekurangan informasi atau
menerima informasi yang tidak akurat akan
menemuKAN kegagalan karena informasi
tersebut akan berdampak langsung terhadap
keputusan yang diambil oleh penggunanya.
(Hall, 2001:7). Pengertian
tersebut mengandung arti bahwa sistem
informasi adalah bagaimana data diolah
menjadi informasi dan informasi digunakan
oleh pemakainya. Pengolahan data dapat
dilakukan, baik secara manual maupun
menggunakan komputer. Dewasa ini
banyak pemrosesan manual mulai
digantikan dengan pemrosesan yang
terkomputerisasi. Beberapa perusahaan
tampaknya sudah menggunakan komputer
dalam memproses datanya, namun
penggunaannya masih sangat terbatas.
Penggunaan komputer akan sangat
membantu dalam penyediaan informasi,
apalagi kalau sudah didukung oleh sistem
jaringan yang langsung (on line).
PT Eka Jaya Agung dan PT Hutama
Karya (Persero) Wilayah V Denpasar
adalah perusahaan yang bergerak pada
bidang konstruksi. Perusahaan ini
dipercaya, baik oleh pemerintah maupun
pihak swasta untuk mengerjakan proyekproyek,
baik yang berada di Bali maupun di
luar Bali. Dari data pengecekan fisik
tampak adanya beberapa persediaan, seperti
semen, batu kali, besi beton, batako, dan
lainnya yang tersisa dalam jumlah relatif
besar dan sebagian dari persediaan yang
tersisa sudah rusak atau tidak dapat dipakai.
Pencatatan atas persediaan pun sebagian
besar masih menggunakan sistem manual.
Sistem ini memiliki beberapa kendala,
seperti kurang cepatnya penyediaan
informasi, informasi yang tersedia tidak
akurat sehingga jumlah persediaan
menumpuk, dan keterlambatan proses
pembangunan karena kurangnya informasi
yang tepat mengenai jumlah bahan yang
tersedia. Jika hal ini tidak teridentifikasi
secara dini, maka akan menyebabkan
kerugian bagi perusahaan.
Di sisi lain, dana yang diinvestasikan
terlalu besar pada persediaan dapat
menyebabkan kerugian karena dana
menjadi tidak produktif. Pelaksanaan
proyek yang membutuhkan dana yang
cukup besar menginginkan adanya sistem
ISSN1410-4628
BULETIN STUDI EKONOMI Volume 12 Nomor 2 Tahun 2007 223
pencatatan yang cepat, tepat waktu, dan
akurat. Bila tidak, maka kekeliruan dalam
mengambil keputusan akan sering terjadi.
Sistem pencatatan yang sebagian besar
masih manual tidaklah cukup dalam
mengintegrasikan data secara cepat dan
akurat. Di samping itu, data yang
dibutuhkan manajemen setiap waktu tidak
dapat dipenuhi karena lambatnya informasi
yang dihasilkan.
1.2 Perumusan Masalah
Seperti telah diuraikan pada bagian
pendahuluan, maka permasalahan dalam
penelitian ini adalah “Bagaimanakah desain
sistem informasi akuntansi persediaan yang
lebih informatif dan akurat pada perusahaan
konstruksi ?”
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas,
maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mendesain sistem informasi akuntansi
persediaan yang lebih informatif dan akurat
pada perusahaan konstruksi.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Desain Sistem
Mendesain sistem adalah sebuah proses
menerjemahkan kebutuhan pemakai
informasi ke dalam alternatif rancangan
sistem informasi. Desain sistem dilakukan
berdasarkan informasi yang didapatkan
oleh analisis sistem (Mulyadi, 2001:51).
Jogiyanto (2001:196) mendefinisikan
desain sistem sebagai penggambaran,
perencanaan, dan pembuatan sketsa atau
pengaturan beberapa elemen yang terpisah
ke dalam satu kesatuan yang utuh dan
berfungsi.
Perancangan sistem merupakan suatu
kegiatan pengembangan sistem dan
prosedur baru untuk mendapatkan sistem
informasi yang mampu mengelola
perusahaan dengan lebih efektif dan efisien.
Perancangan sistem dilakukan dengan
meningkatkan efisiensi aliran data dalam
organisasi serta memperbaiki sistem
pengendaliannya melalui kegiatan
operasional perusahaan. Menurut Purnomo
(2002:33), perancangan sistem merupakan
sebuah proses yang terdiri atas beberapa
kegiatan, yaitu sebagai berikut.
1. Menentukan secara tepat dan terperinci
kebutuhan dan bentuk-bentuk informasi
yang sebenarnya diperlukan untuk
menunjang keberhasilan operasional
perusahaan yang berkaitan dengan
kegiatan pengolahan data yang
dikehendaki oleh manajemen.
2. Mengatur semua kebutuhan serta
membaginya secara sistematis pada
beberapa tahap dan bagian, yang
nantinya akan dioperasikan secara
standar untuk menghemat waktu dan
biaya.
3. Menentukan cara pelaksanaan tiap-tiap
tugas tersebut.
4. Menentukan tingkat ukuran mutu untuk
menilai keberhasilan dan
ketidakberhasilan dari tiap-tiap
performa tugas-tugas tersebut.
5. Menghilangkan sebanyak mungkin
pekerjaan yang akan menghambat
implementasi sistem, seperti terjadinya
duplikasi (pengulangan yang tidak
perlu) mengenai fungsi, tujuan, operasi,
data, formulir-formulir data masukan,
dan laporan-laporan yang sejenis. Di
samping itu, juga mengurangi sebanyak
mungkin hal-hal yang tidak bermanfaat,
yang mungkin terdapat dalam sistem
dan prosedur, aliran data yang tidak
efisien, dan laporan-laporan yang
kurang bermanfaat atau bahkan tidak
berguna.
2.2 Sasaran Desain Sistem
Perancangan sistem baru tidak hanya
berupaya untuk mempercepat atau
mengotomatisasikan sistem lama, tetapi
dapat juga disebut sebagai upaya
reorganisasi secara menyeluruh di segenap
jajaran operasional. Hal tersebut
dimaksudkan untuk mencapai tujuan
perancangan sistem, yaitu sebagai berikut.
1. Menentukan secara tepat banyaknya
informasi yang seharusnya diterima
oleh tiap-tiap pihak yang membutuhkan
agar yang bersangkutan bisa benarbenar
terbantu dalam menjalankan
pekerjaan yang menjadi tanggung
jawabnya, khususnya dalam proses
pengambilan keputusan.
ISSN1410-4628
BULETIN STUDI EKONOMI Volume 12 Nomor 2 Tahun 2007 224
2. Melakukan upaya standardisasi, yang
jika bisa dilakukan secara benar akan
banyak menghemat waktu dan biaya.
3. Pengembangan sistem pengendalian
juga merupakan sasaran perancangan
sistem. Sistem pengendalian yang
dibentuk juga harus dibuat sedemikian
rupa agar tidak terlalu berlebihan atau
terlalu longgar. Tujuan pengendalian
ini adalah agar bisa dihasilkan keluaran
yang didasarkan atas pertimbangan
efisiensi.
4. Mengurangi fungsi-fungsi yang
terduplikasi, baik dalam hal tujuan,
operasi, data, formulir-formulir,
maupun laporannya untuk
menghindarkan adanya prosedurprosedur
yang tidak perlu di samping
juga aliran data. Pemahaman tentang
tujuan sistem dan informasi
pendahuluan akan mempengaruhi
lingkup desain sistem.
2.3 Pengertian Sistem Informasi
Akuntansi
Dalam melaksanakan tugasnya para
manajer dan pengambil keputusan lainnya
dihadapkan pada situasi yang tidak dapat
dipastikan pada masa yang akan datang
akibat terjadinya perubahan. Untuk
membuat perencanaan dan melakukan
pengendalian, maka pihak-pihak yang
berkepentingan membutuhkan informasi.
Yusuf (1996:1) menyatakan bahwa
informasi adalah data-data yang berguna
yang diolah sehingga dapat dijadikan dasardasar
untuk mengambil keputusan yang
tepat. Kualitas suatu informasi tergantung
dari tiga hal, yaitu sebagai berikut.
a. Akurat, berarti informasi harus bebas
dari kesalahan-kesalahan dan bias.
b. Tepat waktu, berarti informasi yang
datang pada penerima tidak boleh
terlambat.
c. Relevan, berarti informasi tersebut
mempunyai manfaat untuk pemakainya.
Salah satu alat penyaji informasi adalah
akuntansi. Akuntansi merupakan suatu alat
untuk menginformasikan keadaan
perusahaan atau organisasi kepada pemakai.
Akuntansi mempunyai aktivitas yang terdiri
atas pencatatan, penggolongan,
peringkasan, penyajian, dan
penginterpretasian data dan informasi
keuangan yang dimiliki perusahaan untuk
kemudian dikomunikasikan kepada
pemakainya. Akuntansi sebagai alat dalam
mengolah transaksi keuangan memerlukan
suatu sistem yang dapat menyampaikan
informasi tersebut kepada pihak-pihak yang
membutuhkannya. Dewasa ini untuk
pengolahan data transaksi keuangan telah
digunakan alat-alat elektronik seperti
komputer. Penggunaan komputer di
perusahaan tergantung pada kompleksitas
dan ukuran perusahaan tersebut. Semakin
kompleks dan besar ukuran perusahaan
maka semakin kompleks pula pengolah data
yang diperlukan.
Pengertian sistem informasi akuntansi
menurut Cushing (1995:17) adalah
kumpulan manusia dan sumber daya modal
dalam suatu organisasi yang bertanggung
jawab untuk penyediaan informasi
keuangan juga informasi yang diperoleh
dari pengumpulan dan pengolahan data
transaksi.
2.4 Pengertian Persediaan
Perusahaan akan selalu memiliki
persediaan. Persediaan merupakan pos
neraca yang penting dan memiliki tingkat
ISSN1410-4628
BULETIN STUDI EKONOMI Volume 12 Nomor 2 Tahun 2007 225
likuiditas yang tinggi. Persediaan secara
umum dapat diartikan sebagai hal/benda
yang dibeli untuk dijual kembali atau
digunakan untuk proses produksi. Menurut
Ikatan Akuntan Indonesia (1999:14.1)
persediaan adalah aktiva yang tersedia
untuk dijual dalam kegiatan normal
perusahaan, dalam proses produksi, dalam
perjalanan, dalam bentuk bahan atau
perlengkapan (supplies) untuk digunakan
dalam proses produksi atau pemberian jasa.
Menurut Baridwan (2000:149), persediaan
merupakan istilah yang digunakan untuk
menunjukkan barang-barang yang dimiliki
oleh suatu perusahaan, namun akan
tergantung pada jenis usaha perusahaan.
Secara umum istilah persediaan barang
dipakai untuk menunjukkan barang-barang
yang dimiliki perusahaan untuk dijual
kembali atau digunakan untuk
memproduksi barang-barang yang akan
dijual.
2.5 Desain Sistem Informasi dalam
Lingkup Electronic Data Processing
(EDP)
Menurut Purnomo (2002:64), desain
sistem dalam lingkup electronic data
processing terdiri atas rancangan masukan,
rancangan proses, dan rancangan keluaran.
2.5.1 Rancangan Masukan
Yang dimaksud dengan rancangan
masukan adalah rancangan format dokumen
masukan data (sources document) yang
berupa formulir, baik formulir kertas
maupun penataan tampilan (layout) yang
disebut sebagai formulir elektronik.
2.5.2 Rancangan Proses
Proses merupakan pengolahan data
yang dilakukan setelah data dimasukkan ke
sistem komputer. Penggunaan sistem
komputer untuk pengolahan data
perusahaan meliputi input, output dan
perhitungan (komputasi) yang bersifat rutin.
Rancangan proses terdiri atas hal-hal
berikut.
a. Pengolahan data perusahaan
Komputer melengkapi diri dengan
kemampuan untuk melakukan
multiprogramming sehingga
memungkinkan dilakukan pengolahan data
yang sama oleh lebih dari satu pemakai
(multiuser). Pada umumnya kemampuan
pengolahan data dipengaruhi oleh besarnya
alat penyimpan yang ada (kapasitas
hardisk/RAM), processor dan ROM.
Kapasitas hardisk yang cukup akan
menyediakan kemampuan
multiprogramming yang lebih besar pula
sehingga memungkinkan pekerjaan
diproses bersama-sama.
b. Teknik pendokumentasian desain proses
sistem
Hal yang paling penting dalam
perancangan sistem adalah kemudahan
untuk mengkomunikasikan gagasan
mengenai rancangan sistem yang telah
dibuat. Cara melakukan komunikasi adalah
dengan membuat suatu diagram yang
menggambarkan secara visual bagaimana
nantinya sistem akan bekerja. Diagram
tersebut menggambarkan rangkaian
prosedur dan proses yang akan berlangsung
dengan menggunakan serangkaian simbol
sistem yang sudah baku. Simbol ini
mempunyai makna tertentu dan akan
digunakan untuk menggambarkan aliran
pengolahan data, baik yang disebut dengan
bagan alir data (data flow diagram) maupun
bagan alir dokumen (document flowchart).
ISSN1410-4628
BULETIN STUDI EKONOMI Volume 12 Nomor 2 Tahun 2007 226
Selain penggunaan simbol, dalam
perancangan sistem juga diperlukan sarana
bantu berupa pendokumentasian sistem.
Pendokumentasian sistem sangat diperlukan
untuk mendukung perancangan sistem.
3 METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian dan Objek
Penelitian
Penelitian dilakukan pada dua
perusahaan konstruksi yang ada di
Denpasar dan objek penelitiannya adalah
sistem akuntansi persediaan.
3.2 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan studi kasus
dengan malakukan penelitian pada dua
perusahaan kontruksi yang ada di Bali.
Pembahasan dilakukan dengan melihat
terlebih dahulu bagaimana sistem akuntansi
yang diterapkan selama ini, kemudian
dilakukan evaluasi atas sistem tersebut.
Berdasarkan hasil evaluasi, baru dapat
dilakukan desain sistem informasi
persediaan yang baru.
3.3 Identifikasi Variabel
Variabel yang diteliti sesuai dengan
variabel desain electronic data processing
(EDP) menurut Purnomo (2002:64) yang
terdiri atas formulir, kode rekening,
perangkat keras (hardware), perangkat
lunak (software), prosedur, dan laporan.
3.4 Jenis Data
Berdasarkan sifatnya data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Data kuantitatif berupa daftar stock
bahan baku.
b. Data kualitatif berupa prosedur dan
formulir-formulir yang digunakan.
Berdasarkan sumbernya data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Data primer adalah jawaban responden
atas pertanyaan yang diajukan peneliti.
b. Data sekunder adalah laporan-laporan
yang telah dihasilkan oleh perusahaan.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN.
4.1 Gambaran Umum Sistem Akuntansi
Persediaan pada Perusahaan
Konstruksi
Pencatatan persediaan pada perusahaan
konstruksi selama ini masih manual,
kalaupun sudah digunakannya komputer,
penggunaannya masih sangat terbatas, yaitu
hanya pada penginputan data dan
pembuatan laporan yang tidak representatif.
Masih banyak data yang harus dicek ulang
secara fisik dan laporan harus dibuat
dengan cara mengetik kembali data dari
laporan yang sudah dibuat sebelumnya
dengan cara manual. Di samping itu, data
dan informasi tidak dapat ditransfer ke
bagian lainnya dengan cepat, data yang
sama bisa diinput oleh dua bagian yang
berbeda, dan informasi disajikan sering
tidak akurat dan tepat waktu. Pemasukan
data yang dilakukan dua kali tentunya
membutuhkan waktu yang lama, tidak
efektif, dan tidak efisien.
4.2 Desain Sistem Informasi Akuntansi
Persediaan Menggunakan MYOB
pada Perusahaan Konstruksi
Sistem akuntansi persediaan dengan
cara manual memerlukan waktu yang cukup
lama dalam penginputan data, pemrosesan
data, dan dalam menghasilkan keluaran.
Selain itu, tingkat kesalahan yang terjadi
juga akan lebih tinggi. Hal-hal tersebut
dapat dikurangi dengan menggunakan
sistem yang terkomputerisasi dalam
memproses data akuntansi persediaan.
Dalam hal ini program yang akan
digunakan adalah MYOB Accounting Plus.
MYOB tidak hanya mengotomatisasi
pembukuan, tetapi juga mengintegrasikan
secara lengkap seluruh fungsi akuntansi ke
dalam satu program. Penggunaan program
MYOB akan dapat menghemat biaya
karena mengurangi penggunaan kertas
dalam pembuatan dokumen juga
menghemat waktu dalam menelusuri
kesalahan, lebih mudah dalam menyiapkan
laporan keuangan dan laporan lainnya.
Selain itu, lebih fleksibel karena mudah
disesuaikan dengan sistem akuntansi
perusahaan.
Hal yang pertama dilakukan dalam
memulai perancangan sistem informasi
akuntansi persediaan menggunakan MYOB
ISSN1410-4628
BULETIN STUDI EKONOMI Volume 12 Nomor 2 Tahun 2007 228
adalah menginstal program MYOB ke
dalam komputer perusahaan. Untuk
menggunakan program MYOB komputer
yang digunakan harus memenuhi
konfigurasi sistem yang telah ditentukan
sehingga dapat bekerja secara optimal.
Konfigurasi sistem minimal yang
diperlukan adalah (1) komputer PC dengan
prosesor Pentium (atau ekuivalen) dengan
kecepatan 200 MHZ atau lebih, minimal 32
MB RAM, hard disk dengan kapasitas
ruang yang besar, dan drive CD-ROM; (2)
dibutuhkan 24 MB ruang hard disk untuk
program akuntansi Accounting Plus dan
perlu dialokasikan ruang sebesar 200 MB
atau lebih untuk file data; (3) sistem operasi
berbasis Windows 95 /98/2000, Windows
NT 4.0 Service Pack 4 atau yang terbaru.
Internet Explorer 5.5 atau yang terbaru
untuk mengakses bantuan on line
Accounting Plus, Quicktime 4.12 atau yang
terbaru untuk mengakses bantuan video
yang disediakan, dan Acrobat Reader 4.05
atau yang terbaru untuk membaca
dokumentasi dalam format PDF; serta (4)
monitor berwarna VGA yang mampu
menampilkan 256 warna, mouse, printer
(opsional), modem (opsional), tape backup
atau peralatan backup lainnya. Data yang
diproses oleh Accounting Plus akan banyak
dikerjakan pada memori sehingga semakin
besar kapasitas memori yang terpasang
maka kinerja Accounting Plus akan
semakin baik.
4.2.3 Desain Output pada Sistem
Informasi Akuntansi Persediaan
Output yang dihasilkan dalam desain
sistem informasi akuntansi persediaan yang
menggunakan program MYOB dapat
disesuaikan dengan apa yang diinginkan
oleh pengguna program tersebut. Output
yang dihasilkan dengan penggunaan
program MYOB ini, antara lain (1)
Program pengingat persediaan: output ini
mengingatkan akan persediaan yang telah
mencapai batas stock minimum dan harus
dilakukan pemesanan kembali. Pada
program ini dapat diaktifkan alarm sebagai
pengingat. (2) Item persediaan: output ini
berisi daftar persediaan yang dimiliki
perusahaan lengkap dengan kode
persediaan, nama pemasok persediaan,
jumlah persediaan yang ada di gudang,
harga beli per unit barang, dan total jumlah
barang. (3) Daftar harga: output ini berisi
daftar harga persediaan per unit beserta
jenis dan kode persediaan. (4) Analisis
persediaan: output ini berisi tentang jumlah
persediaan yang dimiliki oleh perusahaan,
baik yang terdapat di gudang maupun yang
masih dalam pesanan. (5) Kartu file: output
ini berisi daftar nama dan alamat pemasok
serta data-data karyawan perusahaan dan
pekerja bangunan. Pada kartu file akan
dapat terlihat perincian dari tiap-tiap
kelompok, baik perincian utang kepada
tiap-tiap pemasok maupun perincian
piutang karyawan dan pekerja bangunan.
4.2.4 Analisis Tambahan tentang
Penggunaan Program MYOB pada
Perusahaan Konstruksi
Penggunaan program MYOB pada
desain sistem informasi akuntansi
persediaan yang berbasis komputer
memiliki banyak keunggulan dibandingkan
dengan sistem akuntansi secara manual
yang digunakan sebelumnya. Informasi
yang pada mulanya belum mampu
dihasilkan oleh sistem yang lama dapat
dihasilkan dengan cepat, akurat, dan tepat
waktu oleh sistem informasi yang baru.
Berbagai analisis mengenai persediaan
dapat dihasilkan dalam waktu yang cepat
sehingga akan sangat membantu
manajemen dalam pembuatan keputusan.
Dari segi biaya, untuk investasi awal
penggunaan program MYOB membutuhkan
biaya yang cukup mahal, namun untuk
biaya selanjutnya akan relatif murah karena
cost per transaksi akan sangat rendah
dengan semakin banyaknya transaksi
perusahaan. Program MYOB sangat mudah
dipelajari sehingga dapat mengurangi
jumlah biaya pelatihan bagi karyawan.
Program ini sangat cocok diterapkan pada
perusahaan konstruksi karena sangat
sederhana dan output yang dihasilkan
sangat terperinci dan fleksibel. Dengan
menggunakan program ini efektivitas dan
efisiensi operasi dapat dicapai selain
informasi yang lebih informatif dan akurat
dapat disajikan.
5. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan uraian pada bab
sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa
sistem akuntansi persediaan yang
diterapkan selama ini sebagian besar masih
manual, walaupun sudah menggunakan
komputer, penggunaannya masih sangat
terbatas dan banyak memiliki kekurangan.
Laporan yang dihasilkan kurang informatif
dan tidak tepat waktu. Untuk itu, perlu
dibuatkan desain sistem akuntansi
persediaan yang baru yang dapat
mengeliminasi kekurangan yang ada pada
sistem sebelumnya. Desain sistem yang
baru berbasis komputer dengan
menggunakan program akuntansi berupa
ISSN1410-4628
BULETIN STUDI EKONOMI Volume 12 Nomor 2 Tahun 2007 231
MYOB. Desain sistem yang dibuat terdiri
atas desain input, desain sistem dan
prosedur, serta desain output.
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka
saran yang dapat diberikan kepada pihak
perusahaan adalah agar mengganti sistem
informasi akuntansi persediaan yang
dimiliki selama ini dengan sistem yang
berbasis komputer, yaitu program MYOB.
Program ini diharapkan dapat
mengeliminasi kelemahan sistem yang lama
sehingga informasi yang dihasilkan bisa
lebih informatif, akurat, dan tepat waktu.
Apabila dilihat dari sisi biaya, sumber daya
yang dimiliki, baik karyawan maupun
peralatan memungkinkan perusahaan untuk
menggunakan program MYOB hanya perlu
ditambahkan kapasitas pada peralatan yang
dimiliki dan pelatihan bagi karyawannya.
DAFTAR PUSTAKA
Bodnar, George H. dan William S. Hoopwood
(Amir Abadi Yusuf dan Rudi M.
Tambunan, Penerjemah). 1996. Sistem
Informasi Akuntansi. Edisi Keenam.
Jakarta: Salemba Empat.
Chusing, Barry E. (Ruchyat Kosasih,
Penerjemah). 1995. Sistem Informasi
Akuntansi dan Organisasi Perusahaan.
Jakarta: Erlangga.
Edi Purnomo. 2002. Sistem Analis. Yogyakarta:
Andi Offset.
Ikatan Akuntan Indonesia. 1999. Standar
Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba
Empat
James A Hall. 2001. Sistem Informasi
Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat
Jogiyanto H. M. 2001. Analis dan
Desain Sistem Informasi: Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi
Bisnis. Edisi Kedua. Yogyakarta: Andi.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga.
Jakarta: Salemba Empat
Wilkinson, Joseph W. (Agus Maulana,
Penerjemah). 1993. Sistem Akuntansi dan
Informasi. Jakarta Barat : Binarupa Aksara.
Zaki Baridwan. 2000. Sistem Informasi
Akuntansi. Edisi Keenam. Yogyakarta:
BPFE
Langganan:
Postingan (Atom)